Manado, aksaranews.com — Pemerintah Kota (Pemkot) Manado dibawah kepemimpinan Walikota, Andrei Angouw dan Wakil Walikota, dr Richard Sualang kembali mendapat sorotan publik.
Bagaimana tidak, Pemkot Manado yang dinakhodai oleh Andrei Angouw ini pada medio Januari lalu sempat melantik oknum pejabat esselon II dilingkup pemkot manado yang masih tercatat sebagai aparatur sipil negara (ASN) di Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) dan sampai saat ini masih tercatat sebagai dosen tetap disalah satu universitas ternama di Sulut.
Pelantikan tersebut dinilai melanggar aturan baik dari BKN dan Kemenristekdikti, sebab oknum dosen yang diperbantukan di Pemkot Manado ini masih berpangkat III C dan secara tiba – tiba berubah menjadi pangkat IV C dan langsung dilantik sebagai pejabat esselon II definitif tanpa melalui kenaikan pangkat dosen atau pegawai kemenristekdikti.
Saat dikonfirmasi ke pihak BKN, dijelaskan bahwa proses yang dilalui oknum Dosen yang tercatat ASN Kemenristekdikti ini tabrak aturan. Apalagi bisa naik pangkat dan golongan di BKN.
“Oh, itu harus melalui lelang jabatan, kalo ngak, ngak bisa,” tegas Kabid Mutasi BKN Regional XI Sulut, Reza Nugroho yang dikonfirmasi wartawan. Selasa (26/7/2022).
Terpisah, Kepala BKSDM (Badan Kepegawaian dan Sumber Daya Manusia) Manado, Donald Supit langsung mengiyakan dan membenarkan oknum pejabat eselon II tersebut masih tercatat sebagai PNS Kemenrisetdikti yang berprofesi dosen dan diperbantukan di Pemkot Manado.
“Sama dengan ibu Yanti Putri, Kabag Hukum lalu yang sekarang sudah kembali ke institusi induknya sebagai jaksa,” beber Supit.
Tambahnya, mengenai kenaikan pangkat dan golongan ke eselon II dalam kapasitas PNS pemerintahan sementara tercatat dosen dibawah Kemenristek Dikti, sudah memberi warning ke oknum dosen tersebut.
“Itu saya sudah ingatkan oknum dosen untuk mutasi dari PNS Kemenristekdikti ke BKN. Sejak saya jabat Kepala BKSDM juga sudah konsultasi dengan rektor masalah oknum tadi yang masih tercatat dosen. Tapi nyatanya oknum dosen itu tidak ada inisiatif sendiri ke rektornya, ini susah juga,” tutupnya. (***)
Pewarta: Dpk | Editor: Redaksi