DLH Boltim seriusi pencemaran sungai Buyat, akan lakukan tes kualitas air dari hulu ke hilir

Sangadi Buyat Bersatu saat menelusuri sumber aliran sungai Buyat yang tercemar oleh aktifitas tambang (doc: ist)

Boltim, aksaranews.com Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (DLH) akan menguji kualitas air Sungai Buyat yang diduga tercemar limbah tambang.

Holi Reza Pahlevi Ani selaku Kepala Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran di DLH Boltim menuturkan, terakhir kali mengetes kualitas air sungai Buyat pada 2019 lalu.

Kata dia, sepanjang 2020 DLH tidak pernah menguji kualitas air sungai-sungai di Kabupaten Boltim karena tidak ada anggaran untuk kegiatan itu.

“Dananya ada tapi dialokasikan untuk penanganan Covid19. Jadi 2020 pemantauan rutin kualitas air, termasuk di Sungai Buyat tidak dilakukan,” jelas Reza, usai memantau kondisi Sungai Buyat bersama beberapa anggota DPRD, Camat Kotabunan dan beberapa Sangadi Buyat Bersatu.

Namun untuk kasus terbaru ini, pihaknya memastikan akan menguji kualitas air Sungai Buyat karena kecurigaan terjadi pencemaran dan telah dilaporkan secara resmi oleh enam Sangadi ke dinasnya.

“Pada 2021, kami siapkan anggaran pemantauan kualitas air sungai, tapi terbatas hanya pada sungai yang mengalami insiden lingkungan,” ungkapnya.

Insiden lingkungan dimaksud yakni adanya dugaan terjadi pencemaran.

Sebelumnya, Sangadi Buyat Barat Erni Modeong mengatakan, persoalan pencemaran di sungai Buyat sudah sangat mengkhawatirkan, sehingga itu uji air sungai perlu direalisasikan pemda.

“Kami sudah menyurat ke Pemerintah daerah untuk dilakukan uji sampael air sungai di Buyat bersatu,” kata Sangadi

Ia pun mengungkapkan, beberapa waktu lalu, ada satu ekor Sapi milik warga Buyat mati usai mandi dan minum air sungai tersebut.

“Waktu itu warga saya memandikan sapinya di sungai Buyat, kemudian ia memberikan makan di kebun pada siang hari. Namun naas setelah sore ia mendapatkan hewan peliharaannya telah mati,” kata Modeong menceritakan.

Ia pun bersama beberapa Sangadi di Desa Buyat Bersatu menelusuri sumber pencemaran tersebut, dan ditemukan bersumber dari aktifitas tambang yang ada di MinahasaTenggara.

Sementara itu, legislator dari partai NasDem Richi Hadji Ali, meminta kepada Pemerintah untuk mengambil sampel dari hulu hingga le hilir, hal ini untuk membuktikan kuakitas air seperti apa nantinya.

“Nanti kalau ambil sampel air sungai saat ada aktifitas, agar kualitas air benar-benar asli. Sampel juga saya minta dari hulu sampai ke hilir,” tandasnya.

Penulis/Editor: Redaksi
"Mau Berita Terbaru Lainnya dari aksaranews.com? Yuk Follow Kami di Google News"