AKSARA, Boltim – Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), menerima bantuan Warning Receiver System (WRS) atau alat pendeteksi bencana Gempa dan Tsunami dari badan Lembaga Pemerintah Non Kementerian Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
Kepala Seksi Data BMKG Provinsi, Henry Mengko, ST mengatakan, alat WRS tersebut hanya ada di lima wilayah di Sulut. Selain itu, model perangkat yang ada di Boltim merupakan generasi terbaru dari perangkat – perangkat yang sudah ada sebelumnya.
“Pemasangan alat itu, untuk Sulut hanya ada di lima wilayah yaitu di daerah kepulauan Talaud, Sangihe, dan Sitaro. Sementara untuk Bolaang Mongondow Raya (BMR) sendiri hanya ada di dua wilayah yaitu Bolsel dan Boltim,” ujar Henry Mengko.
Tak hanya itu, kata Henry keunggulan yang dimiliki perangkat terobosan baru BMKG itu, mampu memberikan informasi lebih cepat dan akurat karena bersifat real time otomatis dari BMKG.
“Dengan perangkat ini tentunya dapat memastikan stakeholder khususnya pemangku kebencanaan untuk mengambil langkah cepat dalam penanganan bencana sehingga memberikan manfaat nyata dalam menyelamatkan masyarakat dari bencana,” ujarnya.
Pemasangan alat WRS itu pun mendapat apresiasi dari Bupati Boltim, Sehan Salim Landjar. Menurutnya pemasangan alat tersebut sangat penting untuk wilayah Boltim, sebab sebagian besar penduduknya berada di daerah pesisir.
“Sebagai bentuk apresiasi, tentunya saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah pusat melalui BMKG Provinsi atas diterimanya usulan tentang pemasangan Warning Receiver System guna mendeteksi bencana gempa dan tsunami di Kabupaten Boltim,” ucap Sehan Landjar.
Sementara itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Boltim, Drs. Elfis H. Siagian, MSi, dalam press realese mengatakan, pemasangan WRS tersebut, merupakan usulan Bupati Sehan Salim Landjar kemudian di follow up oleh pihaknya dengan melakukan koordinasi ke BMKG. Hal ini kata Elfis adalah upaya Pemda untuk mengantisipasi bencana Gempa dan Tsunami di wilayah Boltim.
“Perangkat ini memang telah diusulkan oleh pak Bupati ke Lembaga Pemerintah Non Kementerian agar di Boltim dapat dipasang alat pendeteksi gempa dan tsunami, mengingat sebagian besar wilayahnya berbatasan langsung dengan laut Maluku yang merupakan daerah lintasan lempengan gempa. Kemudian kami dari BPBD Boltim, melakukan foloup dan koordinasi ke BMKG, dan Alhamdulillah mendapat respon yang baik dan telah direalisasikan,” ujar Elfis Siagian.
Turut diterangkannya pula bahwa, pihaknya nanti akan bersinergi dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Boltim dalam pemanfaatannya. Saat ini, perangkat masih pada tahap proses pemasangan dan penyetingannya untuk dioperasikan.
“Saat ini perangkat dalam proses pemasangan dan akan di set pengoperasiannya. Kedepan alat ini akan kami koordinasikan dengan dinas kominfo. Sehingga apabila terjadi bencana gempa yang berpotensi tsunami, informasi terkait dengan keadaan tersebut, segera dan cepat disebar-luaskan ke masyarakat,” pungkasnya. (*)
Pewarta: Fichi | Editor: Redaksi