Boltim, aksaranews.com – Ratusan calon tenaga guru kontrak di Dinas Pendidikan dan Kebudayaah (Dikbud) Kabupaten Bolaang Mongondow Timur (Boltim) menjalani tahapan tes praktik mengajar dan wawancara.
Hal ini terpantau media ini sejak Senin (07062021) pagi, ratusan calon tenaga guru kontrak baik TK/PAUD, SD, SMP dan operator menunggu giliran untuk melakukan praktik mengajar.
Menurut Kepala Dikbud Boltim, Yusri Damopolii, s.Pd., MM., menjelaskan, sesuai kebutuhan tenaga guru kontrak dan operator sekolah, para calon tenaga guru kontrak ini penilaiannya lebih kepada cara dan proses bgmna menyampaikan materi pelajaran kepada siswa.
Dari jumlah yang mendaftar sebanyak 543 peserta, tenaga guru kontrak yang akan diterima sebanyak
Kepala Dikbud Boltim, Yusri Damopolii S.Pd. MM menuturkan, jumlah peserta yang mendaftar sebanyak 543, namun yang nantinya diterima hanya 477 sesuai kebutuhan dan anggaran yang disediakan Pemerintah Boltim.
“Untuk TK/PAUD ada 134 calon TGK yang dibutuhkan. SD ada 116 yang akan diterima dengan rincian, guru PJOK 40 orang, Guru agama kristen 16 orang, Guru agama islam 12 orang dan guru kelas 48 orang,” jelas Yusri.
Sementara untuk SMP dibutuhkan 93 calon TGK yang tersebar di seluruh bidang studi. Hal ini berbeda juga dengan Operator sekolah dibutuhkan 134 operator.
“Untuk operator dibutuhkan 134 orang dengan rincian operator Tk 52 orang, operator SD 60 orang dan oeprator SMP 22 orang,” bebernya.
Sementara itu, sekretaris Dikbud Boltim, Hodong Kobandaha S.Pd, yang juga selaku ketua panitia pelaksana uji tes tenaga guru kontrak dan operator menambahkan, ujian tes TGK dilaksanakan mulai hari ini Senin, tanggal 7-15 Juni 2021.
“Dalam sehari kita targetkan 80 sampai 90 peserta dari sejumlah ruangan dan tetap menerapkan protokol kesehatan,” ucap Hodong Kobandaha.
Hodong juga menyampaikan perekrutan tenaga guru kontrak ini meminimalisir jumlah kekurangan guru yang ada di Kabupaten Boltim.
“Boltim itu membutuhkan 1067 tenaga pendidik, sementara hari ini kita hanya memiliki 738 tenaga pendidik. Tenaga pendidik itu guru, tenaga kependidikan itu yang kerja di kantoran,” ucap Kobandaha.
Ia pun berharap kepada calon tenaga guru kontrak yang nantinya lulus seleksi maka bekerja semaksimal mungkin dan profesional.
Pewarta: Riswan | Editor: Redaksi